Sabtu, 25 Maret 2017

Contoh Makalah Prinsip Bimbingan Konseling



BAB I
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk filosofis yang memiliki arti bahwa manusia memiliki pengetahuan dan mampu untuk berfikir. Manusia juga memiliki sifat yang unik, berbeda dengan  makhluk lain dalam perkembangannya. Implikasi dari keragaman ini ialah bahwa individu memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk memilih dan mengembangkan diri sesuai dengan keunikan atau tiap-tiap potensi tanpa menimbulkan konflik dengan lingkungannya. Dari sisi keuikan dan keragaman individu, maka diperlukanlah bimbingan untuk membantu setiap individu mencapai perkembangan yang sehat didalam lingkungannya (Nur Ihsan,2006:1).
Pada dasarnya bimbingan dan konseling juga merupakan upaya bantuan untuk menujukkan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individu sesuai dengan hakekat kemanusiaannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan, kelemahan serta permasalahannya. Adapun dalam dunia pendidikan, bimbingan dan konseling juga sangat diperlukan karena dengan adanya bimbingan dan konseling dapat mengantarkan peserta didik pada pencapai standar kemampuan professional dan akademis.

B. Rumusan Masalah
Apa pengertian dari prinsip-prinsip Bimbingan konseling?
Apa saja yang berkaitan dengan prinsip pelaksanaan bimbingan?

C. Tujuan
Mengetahui pengertian dari prinsip-prinsip Bimbingan konseling.
Mengetahui apa saja yang berkaitan dengan prinsip pelaksanaan bimbingan .


BAB II
PEMBAHASAN
Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling
Prinsip yang berasal dari asal kata prinsipa yang  artinya permulaan dengan suatu cara tertentu melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya tergatung dari pemula itu, prinsip ini merupakan hasil perpaduan antara kajian teoritik dan teori lapangan yang terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanaan yang dimaksudkan. Prinsip bimbingan dan Konseling meguraikan pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.Seperti disiplin ilmu bidang-bidang yang lain, penyuluhan konseling juga mempunyai penekanan dan prinsip-prinsip tersendiri.
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling adalah pemaduan hasil-hasil kajian teoritik dan praktek yang dirumuskan dan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses bimbingan dan konseling. Paryitno (1998) menjabarkan prinsip pelaksanaan bimbingan berkaitan dengan sasaran layanan, permasalahan individu, program layanan, tujuan dan pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

Prinsip bimbingan yang berkaitan dengan sasaran pelayanan, yaitu:
Bimbingan melayani semua individu tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, agama, dan  status social ekonomi.
Bimbingan berurusan dengan pribadi dan tingkah laku yang unik dan dinamis.
Bimbingan memberikan perhatian sepenuhnya mengenai tahapan dan aspek perkembangan individu
Bimbingan memberikan perhatian utama kepada perbedaan individu (murid) yang menjadi orientasi pokok pelayanan

Prinsip bimbingan yang berkaitan dengan permasalah individu, yaitu:
Bimbingan berkaitan dengan sesuatu yang meyangkut pengaruh kondisi mental/ sehat individu terhadap penyesuaian dirinya baik dirumah, sekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial atau sebaliknya
Kesejahteraan sosial, ekoonomi, dan kebudayaan merupakan factor timbulnya masalah pada ndividu (murid) yang kesemuanya menjadi perhatian dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan, yaitu:
Bimbingan dan koseling merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu; oleh karena itu program bimbingan dan konseling harus diselaraskan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik
Program bimbingan dan konseling harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat, dan kondisi lembaga
Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi
Prinsip-prinsip yang berkeaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan, yaitu:
Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahannya
Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena kemauan atau desakan dari pembimbing atau pihak lain
Permasalah individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi
Kerja sama antara guru pembimbing dan konseling ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dan hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan Bimbingan di sekolah, yaitu:
Konselor memulai dengan program kerja yang jelas dan memiliki kesiapan yang tinggi untuk melaksanakan program tersebut
Konselor harus selalu mempertahankan sikap profesional.
Konselor bertanggung jawab untuk memahami peranannya sebagai konselor profesional dan menerjemahkan peranannya kedalam kegiatan nyata.
Konselor bertanggung jawab kepada semua siswa.
Konselor harus memahami dan mengembangkan kompetensi untuk membantu siswa-siswa yang mengalami masalah.
Konselor harus mampu bekerjasama secara efektif dengan kepala sekolah, memberikan perhatian dan peka terhadap kebutuhan, harapan dan kecemasan-kecemasannya.
Kemudian, Van Hoose juga mengemukakan bahwa:
Bimbingan didasarkan pada keyakinan diri tiap anak terkandung kebaiikan-kebaikan, mempuyai potensi dan pendidikan yang mampu membantu si anak memanfaatkan potensinya itu.
Bimbingan didasarkan pada ide bahwa setiap anak adalah unik, seseorang anak berbeda dari yang lain
Bimbingan merupakan bantuan kepada anak-anak dan pemuda dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka menjadi pribadi yang sehat
Bimbingan merupakan usaha untuk membantu mereka yang memerlukan
Bimbingan adalah pelayanan unik yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dengan latihan-latihan khusus.
Inilah prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan didalam pelaksanaan bimbingan dan konseling umumnya dan khususnya disekolah.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pelayanan bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk memberikan jasa dan manfaat tertentu kepada idividu-individu yang menggunakan pelayanan tersebut. prinsip-prinsip bimbingan konseling merupakan pemaduan hasil-hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman serta dasar bagi penyelenggaraan pelayanan.
Prinsip-prinsip itu berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah individu, program dan penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. Konselor terikat oleh prinsip-prinsip tersebut, disekolah maupun diluar sekolah.
Prinsip-prinsip BK merupakan pemanduan hasil-hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman dan dasar bagi penyelenggaraan pelayanan.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan :
Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.
Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu dan memperhatikan tahap-tahap atau berbagai aspek perkembangan individu, serta memberikan perhatian utama kepada perbedaan invidual yang menjadi orientasi pokok pelayanan.

Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu
Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisus individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah maupun disekolah, dan yang menjadi faktor timbulnya masalah pada individu adalah kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan.

Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu;
Program bimbingan dan konseling harus fleksibel disesuaikan dngan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga serta disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi.

Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan pelaksanaan pelayanan
Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk mengembangkan invidu sehingga keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri.
Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.

Prinsip bimbingan dan konseling disekolah
Prinsip BK disekolah menegaskan bahwa penegakan dan penumbuh kembangan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah hanya mungkin dilakukan oleh konselor profesional yang sadar akan profesinya, dan mampu menerjemahkan ke dalam program dan hubungan dengan sejawat dan personal sekolah lainnya, memiliki komitmen dan keterampilan untuk membantu siswa dengan segenap variasinya disekolah, dan mampu bekerja sama serta membina hubungan yang harmonis-dinamis dengan kepala sekolah.
Saran
Dalam melaksanakan prinsip-prinsip bimbingan kita harus memperhatikan variabel apa saja yang berkaitan dan harus cermat jangan gegabah dalam mengambil sebuah kesimpulan atau tindakan.


DAFTAR PUSTAKA

Hallen A. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum Teaching.
Prayitno dan Erman Amfi. 1995. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Reneka Cipta.
Walgito, Bimo .2005. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: Andi Publisher.